Home
forex
TEKNIK TRADING DENGAN ELLIOT WAVE PATTERN
TEKNIK TRADING DENGAN ELLIOT WAVE PATTERN
Teknik ini adalah teknik yang simpel karena pattern ini terus berulang di Chart MT4.Suatu
sistem diperlukan untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam trading.
Sistem ini haruslah dibuat sesederhana mungkin sehingga dapat digunakan
secara konsisten oleh pemakainya. Dari riset saya menemukan sistem
trading yang terbilang simple dan mudah diaplikasikan. Sistem ini
dibahas dalam suatu forum trading di internet dan mungkin dapat menjadi
sumber inspirasi untuk membuat sistem trading yang sesuai dengan
karakter trading para pembaca.
Sistem ini mengambil teknik ABC yang
sudah lama diterapkan di pasar keuangan. Teknik ABC semacam teknik yang
menghitung gelombang pergerakan harga untuk memprediksi kemungkinan arah
pergerakan selanjutnya.
Dan teknik ini digunakan untuk mencari kemungkinan pembalikan tren (trend reversal).
Mungkin yang akan menjadi pertanyaan anda bagaimana cara menentukan
titik A, B, dan C. Pada saat pergerakan harga sedang trending kemudian
harga mengalami koreksi yang dalam, titik awal koreksi itu kita jadikan
titik A. Sedangkan ujung dari level koreksi yaitu level dimana harga
mengalami konsolidasi merupakan titik B. Sementara titik C kita pilih
kondisi pergerakan harga yang memenuhi kriteria retracement Fibonacci
61.8% dari titik A dan B atau lebih namun tidak melewati titik A.
Lalu level masuk kita letakkan saat harga melewati titik A dengan
menempatkan level stop loss di bawah titik C untuk posisi beli atau di
atas titik C untuk posisi jual. Atau bila pergerakan harga sangat
fluktuaktif, kita bisa menempatkan level stop loss di bawah/ atas titik A . Kemudian jarak pips antara titik B dan C kita jadikan besaran target
profit. Cukup mudah bukan? Dan kita tidak perlu menggunakan indikator
teknikal lainnya.
Kita ambil contoh pergerakan 15 menit GBP/USD
pada tanggal 13 Desember 2010. Pada pukul 15.20 WIB harga berada di
level 1.5793 kemudian harga berangsur turun hingga mulai koreksi di
level 1.5718 pada pukul 17.15 WIB. Level ini kita jadikan titik 1.
Titik 2 kita peroleh pada pukul 19.15 WIB di 1.5765 dimana pergerakan
koreksi mulai tertahan. Lalu kita menggunakan Fibonacci retracement
untuk mengukur kemungkinan titik C berada. Dengan pengukuran retracement
61.8% antara titik A dan B, kita peroleh titik 3 kira-kira di level
1.5736. Dan harga ternyata melebihi level tersebut namun tidak melampaui
titik 1. Titik 3 tersebut valid.
Setelah kita dapatkan titik ABC, kita menunggu harga menembus ke atas titik B untuk dijadikan level
masuk beli (di kisaran level 1.5767 – entry point) dengan level stop
loss beberapa pips di bawah titik C (di kisaran level 1.5716 – SL1) atau
di bawah titik A dan besaran target profit disamakan dengan jarak
antara titik B dan C dan didapat di level 1.5814 – TP1. Kita bisa
menerapkan risk management dengan membuka 2 lot. Lot pertama kita
keluarkan saat TP1 tercapai. Kemudian SL1 kita naikan ke sl 2, sehingga
untuk lot ke-2 ini kita bebas resiko. Lalu lot kedua kita keluarkan di
tp2. Sistem ini sangat cocok di sesi perdagangan yang volatilitas
harganya besar yaitu mulai dari sesi perdagangan Eropa dan Amerika.
Untuk membantu analisa trading Anda,disini saya sudah siapkan Indikator yang bisa memudahkan Analisa teknikal Anda. Silahkan di sedot.
Post a Comment