Pernahkan Anda dihina saat menawarkan sesuatu?
Pernahkan Anda dihina saat
menceritakan sebuah peluang bisnis?
Pernahkan Anda dihina saat
menceritakan tentang profil bisnis Anda?
Pada suatu pagi, seorang guru muda berjalan melintasi sebuah
desa. Walaupun usianya baru menginjak 30 tahun, namun kepandaian dan
kebijaksanaannya sudah terkenal di seluruh penjuru negeri.
Tiba-tiba, langkahnya dihentikan oleh seorang pemuda yang
bertubuh besar, beraut wajah marah dan tampak tidak senang.
"Hei," katanya kasar. "Anda itu tidak berhak
mengajari orang lain....!"
Tak berhenti di situ, pemuda ini terus berteriak menantang dan
menghina guru muda ini. "Tahu tidak? Anda ini sama saja bodohnya dgn orang
lain. Punya kepandaian sedikit saja, sudah sok tahu! Badan begitu kecil nyalimu
cukup besar ya. Ayoo... kalau berani kita berkelahi!"
Mendapat "serangan" dari orang yang tak dikenalnya,
sang guru muda justru tersenyum dan berkata, "Teman, jika kamu memberi
hadiah untuk seseorang, tapi seseorang itu tidak mengambilnya, siapakah pemilik
hadiah itu?"
Si pemuda terkejut, karena tiba-tiba diberi pertanyaan yang
aneh. Spontan, ia menjawab lantang, "Pertanyaan bodoh! Tentu saja hadiah
itu tetap menjadi milikku karena akulah yang memberikan hadiah itu."
Guru muda ini tersenyum, lalu berkata, "Kamu benar sekali.
Kamu baru saja memberikan marah dan hinaan kepada saya dan saya tidak
menerimanya, apalagi merasa terhina sama sekali. Maka kemarahan dan hinaan itu
pun kembali kepadamu. Dan kamu menjadi satu-satunya orang yang tidak bahagia.
Bukan saya, karena sesungguhnya, melampiaskan emosi kemarahan adalah sebuah
proses menyakiti diri sendiri. Membangkitkan sel-sel negatif di dalam
diri"
Pemuda itu terdiam, mencoba mencerna kata demi kata sang guru.
Perlahan tapi pasti, kepala dan hatinya seperti tersiram air dingin, ketika
mendapat sebuah kesadaran baru.
Sebelum meninggalkan sang pemuda ini, sang guru muda pun
menyampaikan sebuah kata bijak untuknya, "Jika kamu ingin berhenti
menyakiti diri sendiri singkirkan kemarahan dan ubahlah menjadi cinta kasih.
Ketika kamu membenci orang lain, dirimu sendiri tidak bahagia bahkan tersakiti
secara alami. Tetapi ketika kamu mencintai orang lain, semua orang menjadi
bahagia."
Post a Comment