Selamat datang di SampulBaca.Com

Menumbuhkan Minat Baca siswa Dengan Resonance Treatment (Re-Tre)

Monday, July 22, 20130 comments

ilustrasi by http://sd14penarik.wordpress.com/

“Mencintai anak didik  kita, bukan sekedar bisa menghantarkan mereka kepada SORGA kelak,
Melainkan juga mampu memberikan nuansa surgawi saat mereka berada di dunia..”

 Mengenal Resonance Treatment (Re-Tre)
Bunda , Ayah dan seluruh  sahabat guru…,
Tahukah kita , pada saat kita berpikir, merenung ,berdoa atau apa pun juga aktivitas ruhaniyah yang kita lakukan (memberdayakan suara hati/nurani), ternyata di dalam otak kita sedang berlangsung suatu proses psikodinamika , yang akan  menghasilkan gelombang elektromagnetik , ditengarahi dalam banyak penelitian di bidang Neuro-Science, gelombang tersebut bisa terpancar keluar, dan bahkan bisa menimbulkan resonansi pada orang lain.

Pernah mendengar kalimat pujian di masjid-masjid tentang tombo ati yang kemudian dipopulerkan oleh “kang” OPICK, salah satu kalimat yang muncul adalah “ KUMPULONO WONG KANG SHOLEH”  atau kalau diterjemahkan secara tekstual bermakana “Berkumpullah dengan orang-orang sholeh”.

Ketika kami mendalami ilmu neuroscience, hyno, Nlp dll, baik dari sahabat yang lebih dulu menekuni maupun saat berdiskusi dengan orang2 yang menjadi sumber rujukan nasional dalam bidang tersebut diantaranya, pak  Afan Wahyudin (IBH dan IHC) dan pak Asep Haerul Gani disertai dengan membaca dan merenungkan puluhan buku yang berbicara tentang ilmu tersebut, yang kemudian kami kombinasikan dengan basic ilmu ESQ yang seakan telah mendarah daging dalam diri kami selama ini ,maka atas ijin Allah SWT  bertemulah kami dengan sebuah pemahaman tentang kekuatan resonansi yang diciptakan oleh lingkungan/keadaan terhadap diri kita atau sebaliknya.

Seakan bermuara pada hadits Rasulullah SAW :
“ Jika engkau berbaur dengan penjual minyak wangi…engkau akan dapatkan bau wanginya, maka demikian pulalah ketika engkau berbaur dengan seorang panadai besi, engkau akan dapatkan panas tanurnya”
Atau dalam hadis yang lain beliau menyampaikan
“Berbicaralah dengan bahasa kaummu”

Hadis di atas menyiratkan apa yang dalam ilmu fisika disebut dengan konsep resonansi . Dalam sudut pandang fisika, resonansi dimakanai dengan bergetarnya suatu benda akibat bergetarnya benda lain yang memiliki kesamaan frekuensi. Artinya :  ada dua hal yang harus kita perhatikan dalam bahasan ini :
Resonansi akan terjadi didahului oleh adanya sumber getaran/ pencipta gelombang
Benda yang akan mengalami resonanasi haruslah memiliki frekuensi yang sama/ dia harus menyamakan frekuensi untuk bisa teresonansikan oleh sumber getaran.

Sebagaimana yang kita fahami , bahwa setiap manusia telah dianugerahi  potensi yang bersifat fitrah oleh Allah SWT, dan fitrah ini identik dengan :
Kesucian
Kemulyaan
Keindahan
Kebahagiaan
Dll

Artinya ketika getaran nurani ini kembali diaktifkan, maka seluruh organ tubuh manusia baik fisik ataupun mental-emosional  bisa dikondisikan untuk mengalami getaran yang sama dengan nurani/suara hati, sehingga muncullah efek nyaman/tenang atau bahkan kita menyebutnya dengan kebahagiaan (karena pada hakekatnya saat itu kita sedang menyamakan frekeunsi / meresonansikan diri kita dengan sifat sifat Dzat yang menjadi sumber kebahagiaan)

Seseorang yang merasakan kegelisahan, kegalauan, kesedihan tak berujung pangkal dll, menurut kami  secara pribadi berdasarkan asumsi-asumsi di atas, disebabkan karena secara mental dan fisik tidak lagi mengalami keselarasan dengan fitrahnya sebagai hamba Tuhan.
Maka untuk bisa menghilangkan semua keadaan yang membuat mereka tidak nyaman, mereka harus masuk pada area yang bisa diakses oleh sumber getaran fitrah yang kemudian akan meresonansikan kebaikan/kesucian atasnya.

Berkumpul / mendekat dengan sumber getaran kebaikan (orang-orang Shaleh, ahli al qur-an, ahli tahajud, ahli sedekah , termasuk motivator kebaikan, orang2 yang memiliki energy menuju kebaikan yang sama, sebagaimana yang kita lakukan saat ini), semua jalan itu  akan memudahkan kita untuk mencapai keselarasan emosional-spiritual tersebut.

RESONANCE TREATMENT (Re-Tre) memang murni “hasil galian kami” atas pengalaman riil yang terasa saat masuk dalam komunitas kebaikan yang kami analisis bersandar kepada basic keilmuan dan pengembangan yang telah kami mulai sejak BERKECIMPUNG DI SUNIA MOTIVASI (sekitar bulan mei 2005), nama Re-Tre sendiri merupakan hasil pemikiran yang mengkolaborasikan dua jenis kecerdasan yang pada akhirnya justru menjadi basic kesuksesan yang jauh lebih kuat dibanding kemampuan intelektual,  orang lebih mengenalnya secara  masyhur dengan nama EQ (Emotional Quotient) dan SQ (Spiritual Quotient). Dengan kata lain, meresonansikan kekuatan dalam area emosional dan spiritual (yang kesemuanya ada  dalam bahasan neuroscience) bisa digunakan sebagai konsep therapy universal dalam kehidupan kita.

Belum sempurna memang, karena terbatasnya kemampuan dan keilmuan kami, sehingga membutuhkan banyak  masukan dan diskusi tanpa henti untuk membuatnya semakin tepat guna dan berkah, Meski demikian karena secara experimental berkali-kali kami telah merasakan manfaatnya, sehingga ada sebuah azam untuk membagi ilmu ini kepada siapa saja yang tertarik untuk mendalami dan mengembangkannya.

Adapun secara sederhana tahapan  Re-Tre  bisa digambarkan sebagai berikut :

Klasifikasi masalah yang kita hadapi/ masalah orang lain yang akan kita selesaikan
Klasifikasi komunitas/individu yang memiliki frekuensi sama dengan akibat yang anda inginkan
Leburkan diri kita dalam komunitas tersebut, dengan menciptakan (jika posisi kita sebagai subyek kebaikan) /terpengaruhi (jika possisi kita sebagai obyek kebaikan) tanpa menentang  kondisi yang akan membawa kita pada kesamaan frekuensi (dalam pelatihan kami biasa kami sebut dengan Back to Zero/proses meng-nol-kan diri kita, untuk kembali pada posisi fitrah sebagai hamba Allah; kalau ditanya kenapa harus kembali ke titik zero/nurani…karena muara semua kebaikan pasti ada di titik ini), bisa melalui diskusi dengan prinsip aliran air, mendengar kalimat2 mulia dari ayat suci atau al hadis dengan memposisikan diri sebagai seorang hamba, menselaraskan raga dengan Nurani dengan cara menurunkan frekuensi gelombang otak dll (missal dari betha menuju alfha)/ menurunkan focus dari keluar menjadi ke dalam.
Nikmati saat terjadinya resonansi energy kebaikan dari sumber getaran kebaikan tersebut, (Biasanya di tandai dengan perasaan nyaman dan tidak lagi muncul kekhawatiran saat berhadapan dengan masalah )insyaAllah kita akan masuk dalam area SOLUSI atas masalah kita.
Dan yang harus kita ingat, bahwa sumber  Energi kebaikan yang paling utama adalah Allah, Rasul-NYa, para ‘Alim dan orang 2 yang memiliki kompetensi ilmu dan hati dalam masalah yang kita hadapi

 Re-Tre, sebuah methode untuk menumbuhkan minat baca

Terapi Resonansi ini bisa kita aplikasikan dalam banyak variable masalah keseharian yang dihadapi oleh anak didik kita, diantaranya adalah menumbuhkan semanagt baca yang tinggi disertai dengan keinginan untuk memahami bacaan yang dikonsumsi.

Orang bijak mengatakan, kualitas hidup kita tergantung pada 2 hal. Dengan siapa kita bergaul dan bacaan apa yang paling banyak kita konsumsi. Sayangnya, kebanyakan pelajar  masih kurang sekali minatnya  untuk membaca buku. Seperti yang ada di dunia pendidikan sekitar  kita.

Padahal membaca akan memberikan banyak sekali keuntungan kepada mereka. Ada beberapa penelitian yang membuktikan bahwamembaca akan meningkatkan kreatifitas. Membaca juga mampu memperbaiki wawasan dan cara pandang lebih baik untuk kemudian memiliki kualitas kehidupan yang lebih baik pula. Yang pasti tidak akan pernah ada ruginya membaca buku, kecuali kalau buku yang dibaca memang buku negatif. Tapi disini kita membahas buku-buku positif yang akan membuat hidup kita menjadi positif pula.

Serperti apakah penerapan konsep Re-Tre untuk bisa menghantarkan seorang siswa/pelajar/ bahkan siapapun agar memiliki keinginan membaca yang lebih baik.
Telah kami sampaikan dalam bahasan sebelumnya, ada bebrapa langkah Re-Tre yang harus dilakukan untuk sampai pada hasil yang optimal.

Diantaranya adalah :
Klasifikasi masalah; Jika focus kita adalah siswa, maka kita harus melihat bahan bacaan dari sudut pandang mereka (Resonansi posisi),kesengan mereka (Resonansi minat), minat dan bakat mereka (Resonansi Potensi),sampai pada keadaan sekitar mereka saat mengkonsumsi bacaan (Resonansi lingkungan) dan puncaknya adalah memakanai membaca sebagai sebuah aktifitas ibadah yang berbuah pahala (resonansi spiritual) . Secara umum siswa yang terkategori tidak suka membaca, akan sulit untuk termotivasi semangat membcanya jika kita hadapkan dengan buku buku tebal , tidak sesuai minat, membaca di tempat yang tidak nyaman (melihat saja mungkin sudah neg…), sehingga langkah-langkah berikut insyaAllah akan sangat membantu;

1. Mulailah dengan membaca buku-buku yang kecil/ringan. Jika kita ingin meng-upgrade kesukaan membaca seseorang tentu  jangan langsung membaca buku  dengan tebal halaman 500 misalnya. Mungkin memang anda semangat diawal karena judulnya, atau provokasi dari teman yang telah membaca buku ersebut, akan tetapi jika belum terbiasa bisa kehilangan kesabaran untuk sampai pada akhir cerita…dan cenderung menghentikan bacaan sebelum selesai.

2. Mulailah dengan membaca buku-buku yang paling disukai topiknya. Kalau kita tidak suka masak, kemudian diminta  membaca buku resep masakan, apakah akan memunculkan  semangat untuk membacanya? Tentu tidak! Sebaliknya kalau kita suka berkebun, anda pasti semangat baca buku-buku tentang berkebun.

3. Selesaikan satu buku dulu. Banyak orang yang beli 4-5 buku sekaligus, kemudian tidak pernah selesai membacanya. Karena mereka tidak fokus. Alih-alih begitu, lebih baik kita  selesaikan 1 buku saja dulu. ( Dalam konsep kompensasi, jika kita belum menyelesaikan suatu aktifitas dan kemudian dipaksakan memasuki aktifitas yang lain, maka tentu otak akan mengkompensasi untuk tidak optimal melakukan sesuatu yang baru tersebut/ karena sebagian potensi otak masih tersandra dengan masalah yang belum terselesaikan)

4. Menentukan  waktu, tempat dan suasana yang NYAMAN. Buatlah kegiatan membaca buku bagi siswa  menjadi menyenangkan (maka menjadi penting men design ruang perpustakaan senyaman mungkin) . Baik dari sisi pilihan waktu mereka (saat senggang), tempat membaca, ataupun lingkungan yang ada disekitar, Dengan begini siswa akan lebih mudah dan suka membaca buku.

5. Mengetahui cara membaca mereka. Ada siswa yang senang membaca dalam hati, ada yang senang sambil bersuara, ada pula yang senang sambil menggerak gerakkan sesuatu, ini akan sangat membantu kita memetakan kemampuan mereka menyerap informasi.

6. Haruslah dimunculkan kompetisi – kompetisi yang meharuskan siswa untuk berinteraksi dengan buku, jika kompetisi yang sehat seperti ini dibiasakan, maka dia akan menjadi virus positif yang secara tidak kita sadarai akan memunculkan habit (kebiasaan) baru di pikiran bawah sadar siswa bahwa membaca buku adalah budaya lingkungannya, sehingga di justru akan merasa asing jika tidak akrab dengan buku-buku bacaan.

7.  Tanamkan bahwa membaca bukan hanya jendela ilmu sekaligus jendela dunia, melainkan membaca adalah jendela surga kita, bagaimana tidak…? Bukankah ayat yang pertama kali disampaikan oleh Allah SWT diawali dengan kata IQRA’ yang berma’na BACALAH…!, apa maknanya??, tentu makna sesungguhnya hanyalah Allah yang maha mengetahui, akan tetapi minimal sebagaian hikmatut tasyri’nya bisa kita tangkap, bahwa Allah berkehendak agar kita bisa menangkap bukan hanya pesan pesan Qauliyah-Nya melainkan juga pesan-pesan Kauniyah (QS Ali Imran 190-191). Maka mengajak siswa untuk berinteraksi dengan ayat-ayat kauniyah yang kemudian diimbangi dengan rujukan litaeratur yang menyertai akan menjadikan mereka tidak lagi sekedar membaca…tetapi lebih dari itu, proses membacanya akan mendekatkan dirinya kepada Allah SWT.

8. Jadikan Diri Kita sebagai tauladan dalam setiap perintah kita, semakin sering dan terbiasa peserta didik melihat kebiasaan baik pada lingkungan sekitar, akan semakin mudah mereka menduplikasikannya dalam diri mereka.

Kiranya dengan beberapa tips di atas kita bisa memberikan inspirasi positif kepada peserta didik dan bahkan diri kita untuk senantiasa menjadikan budaya membca ini sebagai bagian dari nilai-nilai positif yang berkembang dalam kehidupan masyarakat kita.

 Salam “Share spiritual experience”
Muhammad Hatta
Trainer Q Sukses manajeman, Trainer Utama SBC, Penasehat rumah motivasi  & Navigator Re-Tre

Untuk diskusi onair dengan kami bisa dilakukan setiap Rabu , pukul. 09.00 – 10.00 di 90,4 Jayabaya FM.
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Pasang link web/ blog Anda di bawah ini
 
Support : Sampul baca | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Sampul Baca - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by SampulBaca.Com
Proudly powered by Blogger