Selamat datang di SampulBaca.Com

Masih Kah Pers Sebagai Mata Masyarakat?

Saturday, February 23, 20130 comments

sumber:http://rifq1.files.wordpress.com
sumber:http://rifq1.files.wordpress.com

Era Reformasi adalah era masyarakat Indonesia bergembira dengan model demokrasinya. Era reformasi juga era merdekanya pers dari belenggu intervensi pemerintah yang otoriter ketika di era orde baru. Dengan mudahnya masyarakat berbicara, berekspresi dan juga mudahnya untuk mengakses berbagai media. Bisa dikatakan ini adalah era emas pers berbisnis di media informasinya. Karena Pemerintah sudah menggelar pasar bebas bagi pers untuk membuka semua tabir dunia yang dulunya terbelenggu oleh otoriterisme. Dengan diterbitkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers di era Presiden BJ Habiebi, pers kini seakan -akan menjadi lebih berkuasa dari pada badan hukum tertinggi di Indonesi.
Berbagai opini pun terbentuk mulai dari seorang tukang becak sampai tukang sapu jalanan mulai menjadi journalis dadakan dan pada ngomong semua di media. Dengan adanya kebebasan pers konsumsi akan media informasi kian tinggi dan juga interaksi di dunia media informasi menjadi barang yang laris manis. Rating program berita televisi naik seperti TVone dan MetroTv yang kini menjadi Televisi dengan program berita yang disukai masyarakat. Akses koneksi media seperti telepon dan Internet kian murah sehingga membuat pengguna Internet di Indonesia pertumbuhannya tertinggi di dunia. Itu bisa di lihat rangking pengguna akun jejaring sosial facebook dan twitter masyarakat Indonesia menempati posisi ke dua dan ke tiga di dunia.
Kini masyarakat Indonesia sedang mengalami euforia demokrasinya.Euforia yang menggembirakan yang merupakan titik awal kesuksesan yang dirindukan sejak lama.Sedangkan bagi pemerintah ini adalah berkah sekaligus bencana buat mereka. Dari segi berkah pemerintah bisa membentuk opini yang berpihak kepada mereka demi politik yang mereka rencanakan demi kekuasaan. Di lain pihak bencana buat mereka, mereka yang tidak siap seperti kebakaran jenggot karena setiap kali tertidur mereka dipantau karena pers ibaratkan CCTV yang selalu mengikuti gerak mereka kemana mereka pergi. Maka dengan begitu kini pers berhasil membuka tabir pemerintah yang bobrok dengan praktek KKNnya yang dulu tak bisa dibuka di era orde baru. Pers kini menjadi mata masyarakat yang selalu dibutuhkan untuk menunjukkan jalan kebenaran.
Kebutuhan akan media informasi yang tinggi untuk masyarakat Indonesia kadang di salah artikan oleh Pers sebagai matanya masyarakat. Maka Pers kini penyedia kacamata buat masyarakat,kacamata yang asli yaitu kacamata yang benar dan faliditasnya tinggi dan bisa dipertanggung jawabkan.Akibatnya Pers sering kehabisan stok kacamata aslinya karena permintaan akan kacamata asli untuk masyarakat Indonesia sudah melebihi kuotanya. Melihat ini Pers yang gadungan tak bermoral memanfaatkan momen ini dengan menjual kacamata palsu kepada masyarakat. Karena banyaknya kacamata palsu inilah yang beredar sehingga opini yang negatif membenamkan penjualan kacamata asli dengan opini kebenarannya.
Pers yang menjadi matanya masyarakat kini tak bisa lagi memberikan penjelasan yang benar dengan apa yang dilihat kadang tak sesuai dengan yang dikatakan. Bagaimana jadinya bila kacamata asli dan palsu bercampur dalam etalase yang sama. Bagaimana masyarakat bisa membedakan antara kebenaran dan kepalsuan?. Memang benar kini Pemerintah tak lagi bisa memperankan politiknya untuk membukam Pers. Tapi kini sebaliknya Pemerintah mulai memainkan Pers dengan menungganginya demi partai politiknya.Bahkan partai politik besar memanfaatkan Pers sebagai alat politiknya.Semua masyarakat pun tahu ada partai besar dibelakang media televisi nasional yang sering memberikan informasi yang tak seimbang dan kadang menyudutkan.
Di hari Pers Nasional ini tanggal 9 februari 2013, tengoklah perjuangan awal reformasi dulu. Pers lah yang menjadi pahlawan masyarakat yang membuka semua tabir kegelapan era orde lama. Pers lah senjata masyarakat satu-satunya untuk memberendeli ketidakadilan di negeri ini. Maka janganlah senjata itu menjadi musuh yang menusuk hati masyarakat.
Ingatlah bagaimanapun keadilan akan mencari jalannya sendiri ........
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Pasang link web/ blog Anda di bawah ini
 
Support : Sampul baca | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Sampul Baca - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by SampulBaca.Com
Proudly powered by Blogger