Soempah Pemuda itu Soempah Bohong

Sudah setengah abad lebih negara ini merdeka. Sumpah pemuda adalah bentuk ikrar pemuda untuk bertanah air satu yaitu tanah air Indonesia. Delapan puluh tahun sumpah pemuda telah berlalu tepatnya tanggal 28oktober 1928. Dengan jumlah penduduk yang besar dan alam melimpah seakan semakin menunjukkan bahwa sumpah pemuda menjadi omong kosong dan selogan semata di jalan-jalan. Bahwa selama delapan puluh empat tahun negara ini masih berjalan di tempat. Yang seharusnya tak perlu menunggu berpuluh-puluh tahun negara ini menjadi negara hebat, cukup 10 tahun saja sebenarnya negara ini sudah menjadi negara besar.
Kalau kita coba melirik negara asia seperti jepang, pemuda - pemuda mereka mampu membangun negaranya menjadi negara maju dalam teknologi hanya membutuhkan sepuluh tahun setelah kekalahan perang dari Amerika, tepatnya setelah bom Atom di hirosima dan nagasaki. Padahal jumlah pemuda jepang lebih sedikit daripada jumlah pemuda indonesia yang sekitar 125 juta jiwa.Dengan jumlah pemuda yang banyak itu apabila bisa diberdayakan dengan benar bukanlah suatu hal yang mustahil negara ini menjadi negara yang super power.
      Kita boleh bangga dengan prestasi beberapa pemuda Indonesia yang berprestasi di kancah Internasional seperti Rio Hariyanto yang bisa mengharumkan nama bangsa melalui GP2, Pebulu tangkis kita seperti waktu era Susi susanti, Rudi Hartono, Taufik hidayat dan juga juara tinju dunia Chris Jhon. Banyak pemuda Indonesia yang berprestasi dan kreatif tetapi tak punya wadah untuk membuat mereka menjadi hebat di dunia. Maka tak heranlah masih banyak pemuda Indonesia yang belum bisa mengeyam pendidikan dan keadilan di negeri ini.
      Sebagai contoh cabang olah raga seperti sepak bola yang mana olah raga ini banyak melibatkan generasi pemuda didalamnya hidup terkatung-katung tanpa kejelasan yang pasti akibat dari konflik perpecahan di kubu PSSI yang tak pernah usai, mereka golongan tua yang mementingkan egonya sendiri sehingga banyak pemain berbakat sepak bola Indonesia tak bisa membela timnas Indonesia. Tak hanya di cabang sepak bola tapi juga cabang olah raga lainnya seperti PBSI (Persatuan Bulu tangkis Indonesia) yang sudah kehilangan taringnya di kancah  bulu tangkis dunia. belum lagi masalah ini ditambah dengan tersangkut pautnya Menpora Andi Malaranggeng dengan kasus Korupsi proyek hambalang dan wisma atlet. Bagaimana bisa mengurusi pemuda  Indonesia kalau menporanya tersangkut korupsi? Coba kita berpikir...
   Oleh sebab itulah penulis mengatakan sumpah pemuda adalah sumpah bohong yang didengungkan dan di slogankan oleh generasi tua bahwa pemuda aset bangsa tapi merekalah penjegal pemuda dengan slogan politisisasinya.
Bila generasi tua itu paham dengan ikrar sumpah pemuda tanpa adanya politisasi tidak hanya ikrar sumpah pemuda ditanamkan kepada pemuda -pemuda tapi generasi tua seharusnya menjadi pendorong, penjembatan dan juga pengarah sehingga pemuda - pemuda mampu berkreatifitas, berinovasi dan berprestasi dengan lebih baik.
Pemuda hanya membutuhkan wadah yang tepat bukan sumpah generasi tua yang tak tertepati karena generasi muda lah yang akan menjadi penerus generasi tua. Sedangkan generasi tua adalah cermin generasi muda yang akan menjadi generasi tua yang akan datang.

renungankanlah.......